SMKN 1 Sungai Aur, Siap Menyongsong 'IDUKA'

Pasaman Barat, integritasmedia.com - SEKOLAH Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mendapat kepercayaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, dengan memperoleh Bantuan Fasilitasi Sekolah tentang Penguatan Budaya Kerja Tahun 2020.

Dari 120 SMK yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia dapat kepercayaan tahun ini. SMKN 1 Sungai Aur merupakan salah satu sekolah sasaran dari sejumlah SMK di Sumbar yang ditetapkan beberapa waktu lalu.

Kepala SMK N 1 Sungai Aur, Hardimentis Marwan, S.Pd, MPd.T mengatakan, berbagai kegiatan dilaksanakan dalam program penguatan budaya kerja. Dengan sasaran bagaimana sekolah kejuruan dapat menerapkan budaya kerja dalam proses pembelajaran dan praktik sesuai dengan kompetensi keahlian yang selaras dengan kebutuhan Industri dan Dunia Kerja (IDUKA).

“Program Penguatan Budaya Kerja ini meliputi berbagai kegiatan. Dan kita telah mulai dengan menggelar workshop penyusunan pedoman atau aturan budaya kerja di sekolah dengan melibatkan IDUKA, dan pelatihan bagi tenaga pendidik yang dilaksanakan Senin 14 Novermber 2020 lalu," jelas Hardimen, beberapa hari lalu.

Ditambahkannya, kegiatan dalam rangka peningkatan budaya kerja ini juga mengikutsertakan sekolah kejuruan sekitar sebagai sekolah imbas. Sekolah Imbas tersebut adalah SMKN 1 Gunung Tuleh, SMKS Darul Falah, SMKN 1 Lembah Melintang, SMKN 1 Koto Balingka dan SMKN 1 Ranah Batahan.

Kegatan dibuka langsung oleh Kepala Sekolah, Herdimentis Marwan. Dan selain melibatkan IDUKA, juga dihadiri oleh unsur MUSPIKA Kecamatan Sungai Aur, nara sumber dan perwakilan Kacabdin Wilayah VI oleh pengawas SMK, Drs. M.Dasril.

Menurut Hardimen, kegiatan lanjutan nantinya juga akan ada diklat budaya  kerja terhadap peserta didik. Dengan target peserta sebanyak 1.000 siswa yang pesertanya dari SMK N 1 Sungai Aur dan sekolah imbas yang merupakan SMK sekitar.

Selain itu, sosialisasi juga dilakukan dalam bentuk pembuatan poster dan alat peraga tentang budaya kerja. Kegiatan ini berdampak sangat positif dalam mewujudkan lulusan yang berkualitas dan siap kerja,“ ujarnya.

Dijelaskan, dengan program penguatan budaya kerja diharapkan terwujud pengembangan mental dan akhlak mulia para siswa, menumbuhkan kembangkan disiplin dan tanggung jawab terhadap kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah.

Selain itu, terciptanya generasi muda yang tangguh dan siap menuju kehidupan yang lebih baik di masyarakat, yang memiliki kemampuan berpikir kreatif, kritis, dan komunikasi yang baik. Apalagi Peserta Didik telah memperoleh pemahaman dan kemampuan nantinya dalam menerapkan budaya kerja.  

Diperkuat lagi dengan penerapan materi pembelajaran Budaya Kerja dalam proses pembelajaran Seperti halnya adanya pelatihan, praktik kerja lapangan, kegiatan intrakurikuler, ko-kurikuler dan ekstrakurikuler lainnya. Kemudian dilengkapi dengan asesmen yang dilakukan bersama IDUKA  untuk melihat ketercapaian siswa dalam memahami Budaya Kerja yang dilatih.

Sementara itu Kacabdin Wilayah VI yang diwakili Pengawas SMK, Drs.M Dasril mengatakan, dengan kegiatan workshop dan pelatihan budaya kerja diharapkan agar tenaga pendidikan dan peserta didik dapat memperoleh pemahaman dan kemampuan menerapkan budaya kerja  dengan lebih baik lagi ke depan.

“Dengan penerapan budaya kerja dalam proses pembelajaran dan praktik sesuai dengan kompetensi keahlian dan diselaraskan dengan IDUKA, semoga tamatan SMK nantinya telah siap memasuki dunia kerja tidak justru terus menambah angka pengangguran lagi," kata M Dasril.

Sebab lanjutnya, karakter budaya dan kerja lulusan SMK yang berakhlak, jujur, disiplin dan serta kompetitif dan berbudaya akan sangat mendukung untuk kesuksesan nantinya.

Sementara, pemateri juga menekankan perlunya pemahaman dan kemampuan menerapkan budaya kerja mulai dari proses pembelajaran dan praktik sampai natinya tamatan SMK dalam memasuki dunia industri maupun dunia kerja.

Disiini katanya perlunya menyesuaikan diri dengan dunia kerja baik soft skill maupun hardskill. Salah satu persiapan SMK adalah membekali dengan budaya kerja yang menjadi miniatur industri.

Agar nantinya setelah lulus siswa tidak kaget lagi dengan suasana industri.  Sehingga harus ada inovasi  secara konsisten dan perubahan budaya SMK menjadi budaya yang disesuaikan dengan IDUKA.

Dijelaskan, pemberdayaan budaya kerja bagi pendidikn dan peserta didik menjadi bagian dari upaya peningkatan mutu lulusan. “Siswa dan guru perlu memiliki bekal pemahaman dan penguasaan bidang tertentu baik pemahaman dan penguasaan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, agama, seni, olah raga, keterampilan, kewirausahaan maupun dan lainnya, termasuk soft skillsnya, “sebutnya. (ir/ha)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama