Kembangkan Potensi Peserta Didik, SDN 12 Batang Silasiah Jadikan Pencak Silat Sebagai Ekskul

"Dalam mencapai karakter yang diharapkan melalui kegiatan ekstrakurikuler pencak silat perlu adanya tahapan perencanaan, pelaksanaa dan evaluasi serta koordinasi dari kepala sekolah, pelatih dan keluarga".


Canduang, integritasmedia.com -KEGIATAN Ekstrakurikuler (ekskul) merupakan kegiatan diluar jam pelajaran sekolah yang bertujuan mengembangkan potensi, bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh peserta didik atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah, ungkap Irwandi Kepala Sekolah SDN 12 Batang Silasiah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengawali pembicaraannya dengan integritasmedia baru-baru ini.


Lebih lanjut Irwandi menjelaskan, sejalan dengan Permendikbud No. 26 Tahun 2014 pasal 2 yang mengatur tentang kegiatan ekstrakurikuler, yaitu “kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan mengembangkan potensi, bakat, minat dan kemampuan, kepribadian kerjasama serta kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian pendidikan nasional”. 


Untuk SDN 12 Batang Silasiah,  kegiatan ekstrakurikuler diadakan sesuai dengan kondisi sekolah, karena dipengaruhi oleh ketersediaan sarana prasarana, tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan tersebut sesuai dengan sember daya manusia dan sumber daya alam dilingkungan setempat. Sehingga pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler disetiap sekolah akan berbeda-beda. 


"Selain sebagai sarana untuk peserta didik dalam menyalurkan potensi, minat dan bakat, kegiatan ekstrakurikuler sangat berpengaruh terhadap kepribadian peserta didik di sekolah yang mempunyai tujuh orang guru, 50 orang murid laki-laki, 43 orang murid perempuan, dengan enam rombongan belajar", tambah Kepsek yang pernah menuntut ilmu di SPG N 1 Padang itu.


Dijelaskannya lagi, hal ini dapat dilihat setelah siswa peserta kegiatan ekstrakurikuler pencak silat memiliki kepribadian yang lebih baik, setelah mengikuti kegiatan ini.


"Hal ini tentu saja tidak terjadi begitu saja, ada banyak faktor yang mendukung pencapaian kegiatan ekstrakurikuler sehingga tujuan pembelajaran karakter dapat tercapai", jelas Irwandi lagi. 


Diantaranya, dalam mencapai karakter yang diharapkan melalui kegiatan ekstrakurikuler pencak silat perlu adanya tahapan perencanaan, pelaksanaa dan evaluasi serta koordinasi dari beberapa pihak seperti kepala sekolah, pelatih dan keluarga. 


Apalagi pencak silat merupakan seni beladiri yang merupakan bagian dari kebudayaan tradisional bangsa Indonesia. Dalam perkembangannya, pencak silat tidak lagi sekedar sebagai sarana seni beladiri melainkan juga upaya dalam memelihara kesehatan dan juga bagian dari pendidikan.


Pencak silat sebagai seni diantaranya selain adanya komponen gerak harmonis unsur beladiri ditunjukan pula dengan adanya seni busana, senjata, dan musik. Ragam gerak pada pencak silat selain berisikan tentang teknik- teknik menyerang dan mempertahankan diri, ternyata juga memiliki daya tarik para seniman untuk menciptakan tari yang terinspirasi dari ragam gerak pencak silat.


Khususnya bagi peserta didik SD N 12 Batang Silasiah, proses pembelajaran dikemas sesuai dengan perkembangan usianya. Anak sekolah dasar telah belajar jika dia menunjukan perubahan dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan tertentu yang bersifat menetap sebagai akibat anak itu mengalami sesuatu, artinya, aktif atau sadar melakukan sesuatu atau berinteraksi dengan lingkungan tertentu.


Proses belajar bagi peserta didik sekolah dasar tidak hanya bagaimana memproses pengetahuan saja tetapi juga belajar dengan memberi kebebasan bergerak untuk menghasilkan keterampilan dan sikap positif yang dilakukan secara terus-menerus sehingga menghasilkan pembiasaan. 


Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pencak silat ini, diharapkan dapat melatih keterampilan gerak peserta didik agar lebih terarah serta memiliki tujuan sebagai alat beladiri dan mengolah fisik. Disamping itu dalam pembiasaan kegiatan ekstrakurikuler tersebut terciptalah karakter-karakter positif hasil dari konsistensi dalam sebuah kegiatan. 


Diantaranya sikap religius, ditandai dengan kegiatan berdoa sebelum dan sesudah latihan, dan sikap berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala sesuatu. Sikap lain yang ditanamkan adalah kedisiplinan, yaitu dengan tertib mendatangi tempat latihan dan mengikuti rangkaian pelatihan dengan tertib. Lalu ada juga kemandirian dan percaya diri setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pencak silat, dan masih banyak lagi karakter positif yang tertanam pada peserta didik melalui kegiatan ini yang telah dibuktikan dalam beberapa penelitian, jelas Irwandi mengakhiri.(ha)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama