FGD Tematik Hari Terakhir Angkat Tema Pengelolaan Lingkungan dan Infrastruktur Kota yang Berkeadilan dan Berkelanjutan


Kota Solok, integritasmedia.com - TATA kelola infrastruktur wilayah dan kota berkelanjutan sangat diperlukan di tengah perubahan yang sangat cepat. Hal ini ditambah dengan terbatasnya anggaran dalam penyediaan infrastruktur. Oleh karena itu, infrastruktur yang disediakan harus dapat memberikan manfaat jangka panjang baik kepada masyarakat maupun pemerintah.


Hal inilah yang dibahas dalam rangkaian terakhir FGD Tematik Penjabaran Visi, Misi dan Program Prioritas (KDH) terpilih tahun 2025-2029 yang berlangsung di Akmal Room Bappeda, Kamis (23/1/25). FGD hari ke-4 ini dibuka oleh Asisten II, Jefrizal, S.Pt, MT dan bertindak sebagai moderator, Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda, Rinia Susanti, ST, MT.


Kepala Dinas PUPR, Afrizal, M.Eng, mendapatkan kesempatan pertama untuk menyampaikan hasil telahaan terhadap Visi Misi Walikota terpilih. Dinas PUPR terlibat pada misi penguatan transformasi ekonomi melalui revitalisasi dan penataan terpadu kawasan pusat kota dan kawasan strategis pertumbuhan ekonomi (Pandan, kawasan pusat kota, kawasan Simpang Rumbio).


Begitu juga  pada  pengembangan kawasan pertumbuhan baru (kawasan Laing, kawasan Banda Pandung, kawasan wisata religi Masjid Agung Al Muhsinin) dengan perencanaan terpadu dan berorientasi masa depan, dengan tetap memperhatikan pengembangan kawasan baru yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).


“Terkait pengelolaan lingkungan dan infrastruktur kota yang berkeadilan, Dinas PUPR akan terfokus pada perencanaan terpadu penataan dan pembangunan kawasan strategis kota dan kawasan pusat pertumbuhan baru secara berkeadilan, berkelanjutan dan responsif sosial (ramah anak, ramah disabilitas, ramah lansia, dan ramah lingkungan).


"Hal ini juga termasuk pada penyediaan fasilitas publik dan pelayanan umum yang ramah lingkungan, ramah anak, ramah disabilitas serta responsif gender dan berorientasi masa depan,” tambah Afrizal.


Kemudian, rancangan program 100 hari yaitu pemutakhiran data sarana prasarana dan utilitas kota, dilengkapi peta, klasifikasi, fungsi, kondisi dan perhitungan rata-rata tingkat kerusakan per tahun.(Roni)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama