Aksi Geng Motor Resahkan Warga Pasbar, Dua Pelajar Diserang, Motor Dibakar

Teror geng motor di Pasaman Barat, dua pelajar jadi korban, motor dibakar
(foto-dok dgr)


Pasbar, integritasmedia.com - TIDAK seperti biasanya, suasana malam yang tenang di sekitar Lapangan MTQ Pasaman Barat, mendadak berubah menjadi mencekam pada Kamis (5/6/25) malam kemarin. Ketika itu, dua orang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), Wahyu dan Fahri, menjadi korban kekerasan brutal oleh sekelompok geng motor bersenjata tajam. Aksi kekerasan itu terjadi sekitar pukul 23.30 WIB dan menyisakan trauma mendalam serta rasa takut di kalangan warga, terutama para remaja di daerah tersebut.


Wahyu dan Fahri, dua remaja asal Nagari Pinaga Aua Kuniang, Kecamatan Pasaman, awalnya hanya ingin menikmati malam dengan duduk santai di sekitar lapangan, sebagaimana biasa dilakukan anak-anak muda di lingkungan mereka. Tak ada firasat buruk. Tak ada tanda bahaya. Namun, ketenangan malam itu buyar dalam sekejap saat suara deru puluhan sepeda motor mendekat.


Dari kejauhan, mereka melihat sekitar 20 pemuda dengan wajah tertutup dan membawa senjata tajam meluncur cepat ke arah mereka. Seketika suasana berubah mencekam. Tanpa memperkenalkan diri atau berkata sepatah kata pun, kelompok itu langsung menyerang.


Wahyu menjadi sasaran pertama. Ia dipukul secara membabi buta di bagian kepala hingga mengalami luka memar. Salah satu pelaku menendang sepeda motornya dan merampas kunci kontak. Tak berhenti di situ, kunci tersebut dilemparkan ke semak-semak, mencegah Wahyu untuk kabur.


“Saat mereka datang, kami tak bisa berbuat banyak. Saya sempat berdiri, tapi langsung dipukul. Kunci motor saya dirampas dan dilempar ke arah yang saya tidak tahu,” ujar Wahyu dengan suara bergetar saat ditemui keesokan harinya di Simpang Empat.


Dalam kondisi terdesak dan ketakutan, Wahyu berusaha menyelamatkan diri. Ia mendorong sepeda motornya yang rusak menuju masjid terdekat, berharap bisa berlindung. Namun harapan itu pupus seketika. Sekelompok pemuda itu kembali — seolah belum puas melampiaskan amarah.


Di hadapan Wahyu yang ketakutan dan tak berdaya, motor Honda Beat putih miliknya disiram bahan bakar lalu dibakar. Asap pekat dan api menjilat-jilat malam, membakar bukan hanya kendaraan, tetapi juga rasa aman para warga yang tinggal di sekitar lokasi. Satu unit motor milik Fahri juga mengalami kerusakan parah akibat tindakan anarkis para pelaku.


“Kami hanya bisa lari menyelamatkan diri. Takut sekali… mereka seperti haus kekerasan. Motor saya habis terbakar, mereka pergi begitu saja meninggalkannya dalam kobaran api,” ungkap Wahyu dengan mata berkaca-kaca.


Pasca insiden mengerikan itu, Wahyu dan keluarganya langsung melapor ke Polres Pasaman Barat. Mereka menuntut keadilan dan perlindungan hukum. Kini, keluarga korban berharap pihak kepolisian bisa segera mengusut tuntas kasus ini dan menangkap para pelaku sebelum ada korban berikutnya.


Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait identitas maupun motif dari aksi brutal geng motor tersebut. Namun, peristiwa ini telah menimbulkan keresahan yang luas di tengah masyarakat, terutama para orang tua yang khawatir akan keselamatan anak-anak mereka.


Kasus ini bukan hanya soal penganiayaan dan perusakan, tapi mencerminkan wajah kelam yang perlahan muncul di Pasaman Barat  bayang-bayang premanisme dan geng motor yang mulai merajalela, mengintai generasi muda dan ketenangan warga.


Peristiwa ini menjadi pengingat serius bahwa keamanan di ruang publik, terutama di malam hari, harus mendapat perhatian ekstra. Diperlukan patroli rutin, pengawasan intensif, dan tindakan tegas dari aparat hukum untuk memastikan Pasaman Barat tetap menjadi tempat yang aman bagi seluruh warganya.(Mond/hen)


#PemkabPasbar #PolresPasbar #GengMotor #Kriminal

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama