![]() |
Pengeroyokan sopir truk di Jalinsum Dharmasraya (foto-Dok.dgr) |
Dharmasraya, integritasmedia.com - TIBA-tiba, suasana di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), tepatnya di dekat Rumah Makan Titian Akau, Koto Padang, Kabupaten Dharmasraya, mendadak mencekam pada Jumat sore (5/9/25). Ribuan pengguna jalan terpaksa terhenti akibat insiden pengeroyokan brutal terhadap seorang sopir truk pengangkut batu bara dan sopir cadangannya.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB, saat arus lalu lintas sedang padat menjelang waktu magrib. Tanpa peringatan, sekelompok orang tak dikenal (OTK) mendatangi truk yang sedang melintas. Dalam hitungan detik, suasana berubah ricuh. Para pelaku langsung melayangkan bogem mentah dan tendangan ke arah korban.
Menurut keterangan warga sekitar, kejadian berlangsung sangat cepat. Sopir dan kernet truk yang awalnya hanya berhenti sejenak, tiba-tiba menjadi sasaran amukan sekelompok pria. “Korban dipukuli ramai-ramai. Kejadiannya cepat sekali, jalanan langsung macet karena banyak kendaraan berhenti melihat,” tutur Wahyudin, salah seorang saksi mata.
Warga yang panik berusaha melerai, namun jumlah pelaku yang lebih banyak membuat mereka kewalahan. Akibatnya, sopir dan sopir cadangan mengalami luka serius. Beberapa bagian tubuh korban terlihat berlumuran darah sebelum akhirnya berhasil dievakuasi menggunakan ambulans menuju fasilitas kesehatan terdekat.
Aksi pengeroyokan ini sontak membuat Jalinsum lumpuh total. Puluhan kendaraan, baik truk, bus, maupun mobil pribadi, terhenti di kedua arah. Kemacetan memanjang hingga beberapa kilometer, membuat pengguna jalan frustrasi.
Baru setelah aparat kepolisian bersama warga turun tangan mengurai arus lalu lintas, situasi berangsur pulih. Meski begitu, rasa cemas masih membekas di benak para pengendara yang melintas.
Hingga kini, identitas para pelaku masih menjadi tanda tanya besar. Aparat kepolisian dari Polres Dharmasraya tengah melakukan penyelidikan mendalam. Dugaan sementara, aksi pengeroyokan ini terkait dengan konflik yang sering muncul di jalur angkutan batu bara, meski pihak kepolisian belum berani menyimpulkan.
“Kami masih mengumpulkan keterangan saksi dan berusaha mengidentifikasi pelaku. Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi isu-isu liar,” ujar salah seorang perwira kepolisian di lokasi.
Jalan Lintas Sumatera bukan sekadar jalur transportasi biasa. Bagi masyarakat Sumatera Barat, jalur ini merupakan nadi perekonomian, termasuk distribusi hasil tambang batu bara yang selama ini kerap menimbulkan gesekan. Tak jarang sopir truk menjadi sasaran amukan massa akibat persoalan lalu lintas, sengketa muatan, hingga konflik antar kelompok.
Insiden di Dharmasraya ini kembali menjadi alarm bahwa jalur vital tersebut masih rawan kekerasan. Bagi sopir-sopir angkutan, risiko keselamatan sering kali menjadi bayang-bayang dalam setiap perjalanan.
Masyarakat berharap polisi bergerak cepat menangkap para pelaku pengeroyokan. Pasalnya, jika dibiarkan berlarut-larut, peristiwa ini bisa menimbulkan keresahan lebih luas dan memicu konflik lanjutan.
“Jangan sampai ada korban berikutnya. Jalan Lintas Sumatera ini dipakai semua orang, jadi harus aman bagi siapa pun yang melintas,” kata Andi, warga lain yang ikut membantu mengevakuasi korban.
Kini, publik menanti langkah tegas aparat untuk mengungkap dalang di balik insiden tersebut. Apakah ini murni tindak kriminal, atau ada motif lain yang lebih besar di baliknya?(Mond/hen)
#Dharmaraya #PolresDharmasraya #JalanLintasSumatera #Pengeroyokan #SopirTruk #BatuBara
Posting Komentar