Ketua MPA KAN Pauh IX Irwan Basir Lepas Jenazah Almarhumah Nurlina ke Peristirahatan Terakhir


"Sesungguhnya kehadiran kita untuk datang ke rumah duka ini, adalah untuk melayat atas meninggalnya orang tua kita, karib kerabat kita, atau saudara kita, dalam menjalankan fungsi hubungan sosial antar sesama manusia atau Hablumminannas".


Padang, integritasmedia.com - KETUA Majelis Pertimbangan Adat Kerapatan Adat Nagari Pauh IX (MPA KAN Pauh IX) Irwan Basir Dt. Rajo Alam, SH. MM melepas jenazah almarhumah Nurlina Binti Ayub, ibunda Yoserizal, SH. MH, mantan Ketua Pengadilan Negeri Padang yang sekarang berdinas di Propinsi Jawa  Barat. Almarhumah yang  bersuku Chaniago meninggal di usia 88 tahun di rumah duka Jalan Tunggang Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji Kota Padang, Rabu (6/7/22)


Dalam sambutannya, Irwan Basir mengatakan, sesungguhnya kehadiran kita untuk datang ke rumah duka ini, adalah untuk melayat atas meninggalnya orang tua kita, karib kerabat kita, atau saudara kita, dalam menjalankan fungsi hubungan sosial antar sesama manusia atau Hablumminannas.


"Selaku orang beriman kita semua adalah bersaudara. Innamal mukminunna ikhwa. Sesungguhnya setiap orang beriman itu bersaudara. Bukti kita bersaudara itu, kita hadir disini melayat saudara seiman kita, orang tua kita yang berpulang kehadirat Allah Swt," ucap Irwan Basir yang juga ketua DPD LPM Kota Padang ini.


Selanjutnya, Irwan Basir juga mengatakan, jadikanlah kematian itu pelajaran atau pengingat, karena yang hidup pasti akan menempuhnya. Dan itu menandakan kalau kita tidak akan selamanya menghuni dunia yang fana ini.


"Dalam hadistnya Rasulullah Saw. bersabda Wa kafa bil mawti wa idzho. Cukuplah mati itu menjadi pengingat bagi manusia. Ini berarti kalau kita memang tidak selamanya hidup di atas dunia ini. Dan jika saatnya tiba, kita akan meninggalkannya," ungkap tokoh yang juga ketua Dekopinda Kota Padang ini.


Lebih lanjut disampaikannya, ketika seseorang meninggalkan dunia ini, hanya amal ibadah lah yang akan dibawa nanti ke akhirat. Jadi tidak ada yang perlu dibanggakan. Pangkat yang tinggi, jabatan, kehormatan dan harta benda semua itu tidak akan dibawa kalau maut sudah menjemput. Yang dibawa hanyalah amal ibadah sebagaimana tujuan manusia diciptakan.


"Sekarang ini di depan kita terbaring orang tua kita. Suatu saat nanti mungkin kita yang terbaring didepan para pelayat. Indak dapek sakandak padi, sakam balah dalam perahu. Indak dapek sakandak hati, kandak Allah juo nan balaku. Jadi segala sesuatu yang terjadi memang atas kehendakNya," tambah Irwan Basir lagi.


Selain itu, Penghulu suku Jambak nan Batujuah ini juga mengatakan sewaktu seseorang meninggal maka putuslah segala amal ibadah di atas dunia ini, kecuali tiga perkara yaitu, sadaqah jahiriyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang shaleh.


"Jika kita sudah maninggal maka putuslah segala amal ibadah kita di dunia ini kecuali tiga : sadaqah jahiriyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang shaleh. Untuk itu kepada anak-anak yang beliau tinggalkan agar senantiasa mendoakan beliau agar Allah mengampuni segala kesalahan beliau dan menerima segala amal ibadah yang beliau lakukan," ujar Irwan Basir mengakhiri.(***)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama