Jelang Ramadhan, Cabe Merah Mulai Pedas, Stok Beras Cukup Harga Kurang Stabil

Kota Solok, integritatasmedia.com - JELANG Ramadhan, Cabe Merah Mulai Pedas, Stok Beras Cukup, Harga Kurang Stabil. Dua pekan jelang puasa Ramadhan 1445 Hijriah, harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar raya Solok merangkak naik. Kenaikan berkisar Rp5000 hingga Rp10.000/kilogram.


Informasi yang dihimpun Rakyat Sumbar, harga bawang merah lokal kualitas bagus yang sebelumnya Rp22 ribu, kini dijual Rp32 ribu/kilogram. Harga cabe merah sebelumnya Rp45 ribu, kini tembus Rp80ribu/kilogram.


"Kenaikan yang mencolok hanya pada cabe dan bawang merah. Selainnya naik juga. Tapi kenaikan relatif rendah," sebut Wis, 55, salah seorang pedagang cabe dan bawang di pasar raya Solok, Senin (26/2/24). 


Kondisi kenaikan harga cabe ini lanjut Wis, membuat daya beli masyarakat menurun. Menurutnya, harga cabai sudah beberapa hari naik yang disebabkan tingginya permintaan jelang bulan puasa yang tak lama lagi akan datang.


“Sekarang sekilo Rp 80 ribu. Seperti tahun- tahun sebelumnya, mendekati bulan puasa harganya memang naik. Kalau harga normal kan kadang bisa mencapai Rp 40 ribu perkilo, kalau sedang murah,” ujarnya.


Beberapa kebutuhan yang tidak mengalami lonjakan signifikan diantaranya, harga kentang Rp16 ribu, sebelumnya Rp10 ribu/perkilo. Harga tomat sebelumnya Rp 8000 naik menjadi Rp16/perkilonya.


Sedangkan kebutuhan pokok lainnya masih stabil. Seperti harga gula pasir Rp17.700/kilo, minyak goreng curah Rp16.500/kilo. Harga tepung segitiga biru Rp12.000/kilo, tepung Lencana Merah Rp1.000/kilo. Harga telur itik Rp2500/butir, telur ayam ras Rp1800/butir.


 "Tidak ada kenaikan, semua normal sejak tiga pekan belakangan," terang Edi, 42, salah seorang pedagang sembako di pasar raya Solok.


Sementara itu, harga beras Solok juga mengalami kenaikan, meski mengalami kenaikan dibanding pekan lalu. Harga jual 1 karung beras anak daro isi 30 kg naik sebelumnya Rp420 ribu, naik menjadi Rp470 ribu. Sedangkan beras sokan Rp480 ribu, dan sari baganti Rp425 ribu. 


"Beras Solok mengalami kenaikan," kata Wendri, 31, salah seorang pedagang di pasar Raya Solok. Menurutnya, jika stok beras berkurang, kemungkinan besar, harga akan melambung tinggi. Namun, jika kondisi stok stabil, bisa dipastikan harga beras akan tetap normal.


 "Kemungkinan, harga beras tidak akan mengalami kenaikan tinggi. Sebab, sampai saat ini stok beras dipasaran cukup banyak," katanya.


Kepala Dinas PKUKM Kota Solok Zulferi mengatakan, kenaikan bahan pokok seperti cabai disebabkan gagal panen petani.


"Kenaikan bahan pokok memang sedang terjadi tak hanya di Kota Solok namun di 19 Kota dan Kabupaten di Sumbar dengan perbandingan harga Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu. Kami telah melakukan survey pada distributor bahan pokok khususnya di Alahan Panjang dan Bukik Sileh penyebab kenaikan seperti cabai dan bawang ini memang disebabkan oleh gagal panen karena kemarau yang panjang,” katanya.


Kemudian biasanya juga ada ada stok dari luar seperti dari Pulau Jawa namun di Jawa sendiri sedang mahal bahan pokoknya, Kemudian, Ia menjelaskan tidak ada temuan kasus mafia bahan pokok atau penimbun bahan pokok.


“Tidak ada temuan kami terhadap penimbun bahan pokok sejauh ini, dan biasanya jika tidak gagal panen dan ketersediaan stok dari petani mencukupi, maka biasanya harga akan stabil. Pada hari besar keagamaan seperti Hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri memang terjadi kenaikan harga tapi tidak menonjol,” tuturnya.(tmy)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama